Sebuah kisah sepasang kekasih Lia dan Andi, mereka tinggal di dalam
lingkungan yang sama, setiap hari mereka dapat bertemu. Awalnya lia dan andi
hanya saling mengenal karena mereka tetangga, namun seiring berjalannya waktu
tumbuh benih-benih cinta di antara lia dan andi , setiap mereka berdua bertemu
rasa canggung selalu menghampiri.
Setelah memendam rasa saling suka selama
hampir 7 bulan, akhinya andi menyatakan cinta kepada lina melalui surat yang
iya kirim dengan isi " Hai lia, apa kabar mu? Semoga dirimu baik-baik
saja, lia ada hal yang ingin aku sampaikan pada mu, mungkin sudah saatnya aku
katakan ini. 7 bulan sudah kita berusaha saling mengenal, aku merasakan sesuatu
yang indah saat bersama mu, aku harap kamu juga merasakan hal yang sama seperti
ku, lia dengan segala kelebihan dan kekurangan ku maukah kau menjadi kekasih
ku? Maafkan aku, bila aku lancang berkata itu terhadap mu.. Aku mohon tolong
kau jawab isi surat ku ini. Aku menanti jawaban mu. Andi ".
Melalui adiknya andi mengirim surat itu pada
lia yang ternyata pada malam harinya dibaca olehnya, lia membaca surat dari
andi didalam kamar, setelah membaca surat itu lia terlihat ceria dan sangat
senang, tidak lama kemudian lia mengambil kertas dan pulpen untuk membalas
surat dari andi. Lia menulis dalam suratnya " Hai andi, kabar lia
baik-baik saja. Bagaimana kabar andi? Lia sudah membaca surat dari andi, tidak
terasa yah 7 bulan kita berusaha saling mengenal dan selama 7 bulan itu lia
juga merasakan hal yang sama seperti yang andi rasakan. Andi, lia mau menjadi
kekasih andi dan juga menerima kekurangan dan kelebihan andi. Semoga kita
menjadi pasangan yang langgeng yah. Lia ". Sore harinya lia mengirim surat
balasan itu kepada andi melalui keponakan perempuan pada sore harinya, setelah
surat itu sampai di andi, andi langsung membaca nya dan wajahnya sama seperti
lia setelah membaca surat darinya, yaitu terlihat ceria dan sangat senang.
Akhinya mereka berdua menjadi sepasang
kekasih yang saling mengisi, menyayangi dan mencintai, mereka melakukan hal
yang sama seperti pasangan kekasih lainnya, suatu hari andi mengajak lia untuk
jalan ke sebuah taman yang indah banyak pepohonan dan bunga yg bermekaran, di
sana mereka saling canda dan tawa bersama,terlihat jelas bahwa lia dan andi
adalah pasangan kekasih yang benar-benar di mabuk asmara,menjelang sore andi
mengajak lia pulang dan sampai di depan rumah lia , andi berkata kepada lia
bahwa hari ini dia sangat senang dapat menghabiskan hari dengan lia yang
disambut senyuman oleh lia sang kekasih, suatu malam andi merenung memikirkan
akhir hubungannya dengan lia karena mereka telah berpacaran selama hampir 5
tahun, dan andi mulai merasa hubungan nya akan berlanjut ke jenjang yang lebih
serius. Pada hari yang telah dipersiapkan, andi datang kerumah lia malam hari
jam 19.30, andi berbicara pada lia untuk membawa hubungannya ke jenjang yang
lebih serius, setelah berbicara mengenai hal itu pada lia, mula-mula lia tidak
menjawab apa-apa, tapi 10 menit kemudian lia menjawab agar andi memberinya
waktu untuk membicarakan hal tersebut kepada ayah dan ibu nya. Andi tidak
keberatan dengan jawaban lia dan memberinya waktu sampai lia siap menjawabnya.
Setelah itu andi melihat jam dan pamit pulang karena sudah malam.
Seminggu telah berlalu dan lia belum
menjawab pertanyaan andi, keesokannya lia meminta keponakan perempuannya agar
menyampaikan kepada andi untuk datang menemuinya di halaman rumah pada jam
19.00 , andi pun datang ke rumah lia sesuai dengan yang lia minta, mereka
mengobrol untuk sesaat dan tidak lama lia menjawab pertanyaan andi seminggu
yang lalu, lia berkata iya mau membawa hubungannya dengan andi ke jenjang yang
lebih serius tapi dengan syarat iya harus menyelesaikan kuliahnya dahulu. Dan
setelah mendengar jawaban lia, andi tersenyum lega dan iya mau menunggu lia
sampai lia menyelesaikan kuliahnya. 5 bulan telah berlalu setelah malam itu,
andi sepertinya sangat bahagia sampai-sampai iya membeli sebuah cincin untuk
lia kelak mereka bertunangan nanti. Cincin itu di perlihatkan kepada pada lia
pada jam 17.30 dan lia senang melihatnya , menurut lia cincin itu sangat indah.
Waktu telah menunjukan jam 18.00 lia menyuruh andi untuk pulang karena sudah
hampir maghrib dan andi pun pulang, namun sebelum andi pergi, andi menatap
wajah lia dengan wajah serius dan lia menjadi bingung, namun setelah itu andi
tersenyum pada lia dan rasa bingung lia pun sirna menjadi senyuman juga, andi
pun pulang namun di tengah perjalanan dia berhenti dan menengok ke arah rumah
lia seperti ada sesuatu yang ingin dia ucapkan kepada lia, tapi dia juga tidak
tau hal apa yang iya ingin katakan.
Hari senin, seminggu setelah andi menunjukan
cincin itu pada lia, pagi hari iya akan berangkat kerja, iya pamit dengan ibu
dan ayah serta adik-adiknya , ibunya mengantarkan andi sampai di gerbang rumah.
Setelah andi berangkat membawa motor nya, ibunya masuk ke dalam rumah, ditengah
perjalanan andi melihat tetangganya yang bernama arin yang berangkat sekolah
jalan kaki, lalu andi berhenti mengendarai motor dan melihat jam, ternyata
waktu untuk andi masuk jam kerja masih lumayan lama, lalu dia mengendarai motor
nya menghapiri arin dan mengajaknya untuk berangkat bersama. Arin bersekolah di
sekolah kristen yang jarak tempuhnya kira-kira 20 menit. Setelah mengantarkan
arin sampai di depan sekolah arin mengucapkan terima kasih kepada mas andi
karena sudah memberi tumpangan dan mengantarkan sampai di gerbang sekolah. Andi
pun pergi untuk berangkat kerja karena jam menunjukan 06.30, setelah keluar
dari gang arah ke sekolah arin tiba-tiba dari arah belakang terlihat sebuah
mobil truk melaju dengan kecepatan tinggi, andi yang melihat dari kaca spion di
belakangnya ada truk dengan kecepatan tinggi andi lalu mengendarai motor
meminggir di pinggiran jalan.
Namun entah kenapa truk itu tiba-tiba melaju
ke arah andi dan kecelakaan pun tidak dapat di hindari, andi pun jatuh dari
motor dan motornya terseret sampai bagian depan motor hancur, si pengemudi truk
tersebut lalu menghentikan truk nya dan melarikan diri tampa bertanggung jawab
dengan korban yang dia tabrak. Andi masih tergeletak di jalan, seorang warga
pun menelfon polisi dan meminta polisi tersebut membawa ambulan, tidak lama
kemudian polisi dan ambulan tersebut datang dan membawa si andi ke rumah sakit,
namun sayang ditengah perjalanan andi menghembuskan nafas terakhir karena luka
dalam yang dia derita karena kecelakaan itu cukup parah. Pihak rumah sakit lalu
mencari identitas si korban dengan melihat ktp,kartu kerja dan mengecek hp
andi, karena takut keluarga shock, pihak rumah sakit menelfon teman kerja andi
yang bernama deni, dan benar deni pun shock mendengar andi telah meninggal
karena kecelakaan, deni mengajak doni lalu buru-buru ke rumah sakit dan melihat
andi sudah tiada, mereka berdua pun tidak dapat menahan tangis, mereka berdua
lalu di datangi oleh dokter yang mengurus andi dan meminta agar deni juga doni
memberitahu pihak keluarga bahwa andi telah tiada.
Deni dan doni pun pergi kerumah andi dan
setelah sampai didepan rumah andi mereka mengetuk pintu dan tak lama dibuka
oleh ibu andi, ibu andi mempersilahkan deni dan doni pun masuk dan duduk,
mereka berdua pun duduk, ibu andi menanyakan mengapa mereka datang kerumah
padahal masih jam kerja, mereka pun menjawab kalau mereka izin untuk datang
kesini, deni dan doni pun bingung harus mengatakan mulai dari mana perihal
kematian andi, disamping itu ibu andi wajahnya mulai curiga dengan tingkah laku
deni dan doni sambil berfikir "apakah anak saya andi baik-baik saja? Ada
apa ini", doni pun memberanikan diri untuk mengatakan bahwa andi telah
tiada "ibu maafkan kami harus menyampaikan ini, andi telah meninggal
karena tertabrak truk dan sekarang...". Belum sempat doni melanjutkan
perkataannya, ibu andi langsung teriak sambil menangis tidak percaya anaknya
telah tiada, ibu andi merasa hancur berkeping-keping hatinya, dan tidak dapat
berfikir apapun kecuali andi seorang, tetangga pun berdatangan dan menenangkan
hati ibu andi ,namun ibu andi tetaplah menangis , hati ibu mana yang sanggup
melihat anaknya yang pagi masih sehat dan sekarang sudah terbaring lemah dan
tak bernyawa.
Lalu para tetangg menyiapkan rumah duka
untuk menyambut jenazah, keluarga dan para tetangga telah berkumpul menanti
jenazah, setelah menunggu sekitar 3 jam jenazah pun tiba dan isak tangis puh
pecah lagi, jenazah andi pun di diturunkan dan masuk kerumah lalu di taruh di
ruang tamu, keluarga, tetangga dan kedua orang tua andi pun melihat jenazah
andi yang seakan tidak percaya anak yang tadi pagi masih segar dan sehat kini
berbaring sudah tidak bernyawa. 1 orang yang belum mengetahui perihal kematian
andi adalah lia
Dan lia, lia masih belum mengetahui bahwa
kekasihnya tersebut telah tiada, orang tua lia yang sudah tahu andi telah tiada
lalu menelfon lia dan menyuruhnya pulang dari kuliah, lia menuruti saja
perintah orang tuanya tampa ada curiga sedikit pun, sampai di jalan menuju
rumahnya terlihat bendera kuning tanda orang telah meninggal dipasang di
beberapa titik dijalan, lia hanya berkata dalam hati "siapa yang
meninggal, apakah di lingkungan sekitar rumah?", sampai di depan rumah,
kebingungan lia menjadi-jadi dan kecurigaan pun mulai muncul mengapa di depan
rumah sang kekasih tersebut telihat berdera kuning, namun lia disuruh masuk
kedalam rumah terlebih dahulu dan disuruh berganti pakaian oleh orang tuanya,
setelah selesai dengan apa yang di perintahkan orang tuanya, lia pun dengan
hati-hati di beri tahu oleh orang tuanya bahwa andi telah tiada, dan seketika
itu juga lia pingsan.
20 menit kemudian lia sadar dan menangis
seakan tidak percaya kekasih yang dia sangat cintai telah tiada, hatinya
hancur, dan memori kenangan bersama andi pun seperti mengisi hati dan pikiran
lia yang membuat tangis nya semakin kencang, ibu lia yang iba mencoba
menenangkan lia. 2 jam telah berlalu namun lia belum dapat memberhentikan air
mata yang terus saja mengalir . Setelah terlihat lia sudah tidak menangis, ibu lia mengajak lia melihat
andi untuk terakhir kalinya, karena andi akan segera dikebumikan, ibu lia dan
lia pun jalan menuju rumah andi , setelah mau memasuki pintu rumah andi, lia
merasa seperti kakinya tidak dapat berjalan dan menjadi kaku, dia terlihat diam
dan meneteskan air mata lagi, lalu ibunya meyakinkan lia jika dia tidak sanggup
melihatnya maka lia tidak usah melihat dan pulang kerumah, tak lama setelah mendengar
ucapan ibunya lia melangkahkan kakinya kembali menuju andi yang sudah tertidur
di sudut ruang tamu,lia lalu duduk di samping,lia memandangi seseorang yang
diam tertidur ditutupi oleh selendang putih yang tidak lain adalah andi, lia
pun membuka selendang tersebut dan tangis tidak dapat dia tahan lagi.
Lia memeluk andi sambil menangis, air
matanya mengalir deras sambil berkata "bangun,bangun andi, andi kau harus
bangun, kau harus bangun, ingatlah bukankah kita mempunyai mimpi indah bersama?
Mengapa kau meninggalkan aku sendiri? Mengapa kau meninggalkan mimpi kita?
Mengapa andi? Aku menyayangi mu, aku mencintaimu, bangun andi......."
tidak lama lia pingsan karena sudah tidak sanggup lagi melihat andi yang tiada
tersebut. Lia pun di bawa pulang dan dia didalam pingsannya di memanggil
seseorang yang tidak lain adalah andi. Dia terus mengucapkan nama andi,dalam
kondisi pingsan tersebut sebuah memori dengan andi pun terngiang di ingatannya,
memori saat dia dan andi jalan ke sebuah taman yang dihiasi pohon dan bunga
yang bermekaran,canda tawa saat dia dan andi sedang bersama, semua itu membuat
lia tak sanggup harus kehilangan andi untuk selama-lamanya,air mata menetes
membasahi pipi.
Setelah sadar lia bangun dan ingin melihat
andi kembali, namun ibunya tidak membolehkan karena kondisi lia yang tidak
sanggup melihat andi yang telah tiada. Setelah azan asar andi dikebumikan,
keluarga dan tetangga mengantar andi kemakam, sementara lia, lia hanya di dalam
kamar merenungkan semua kenangan bersama andi saat andi masih hidup. 1 tahun
telah berlalu namun lia belum dapat melupakan andi dari sisi nya, dia
mengurungkan diri dirumah dan keluar bila hanya ada keperluan, cinta lia kepada
andi begitu besar sampai dalam 1 tahun tersebut dia menolak berhubungan dengan
pria manapun. Namun lia harus tetap menjalankan hidupnya, akhirnya setelah 2
tahun telah berlalu, lia membuka hatinya untuk pria lain dan menikah dengan
pria tersebut. Sekarang lia di dikaruniai 2 orang anak hasil perkawinannya
dengan pria tersebut.
Catatan : ini adalah kisah nyata yang memang
terjadi di keluarga saya, dan saya sangat sedih akan kejadian itu, satu hal
yang ingin saya sampaikan dalam hal ini ke pada lia bahwa alm.andi juga sangat
mencintai lia dan menulis diari di akhir-akhir hidupnya yaitu " Lia ,
satu-satunya wanita yang aku sayangi adalah engkau seorang ".
Nama dan beberapa kejadian yang seharusnya
ada dalam cerita sengaja saya ganti dan tidak saya tuliskan untuk menjaga
privasi.
Terima kasih telah membaca cerita ini ♥♥♥
dan silahkan berikan komentar anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar