welcome

welcome

Rabu, 22 Oktober 2014

Tari Gandrung Lombok, NTB

T
ari gandrung adalah seni tari asal lombok yang terkenal di suku sasak, tari gandrung juga disebut dengan tari tengger. Perkembangan tari gandrung telah menyebar dari banyuwangi sampai ke bali dan lombok , namun tari gandrung mempunyai ciri khas sendiri di tiga daerah masing-masing. Pertunjukan tari gandrung biasanya dilakukan pada malam hari pasca perayaan panen padi, dan salah satu yang menjadi ciri khas tari gandrung ada terdapat di pakaiannya dimana terdapat “Gegelung” yaitu hiasan penutup kepala yang di permukaan luar bagian belakang dipenuhi dengan bunga kamboja.




Asal Usul Tari Gandrung

          Asal usul tari gandrung yang berada di lombok kemungkinan bukanlah berasal dari kebudayaan asli lombok melihat adanya tari gandrung di wilayah lain yaitu banyuwangi dan bali, beberapa ahli dan sejarahwan mencoba menelusuri dan menafsirkan asal usul tari gandrung sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang cukup sakral bagi masyarakat Suku Sasak di lombok.
          Tertulis dalam Tari Gandrung Lombok(1993-1994) I Wayan Kartawirya mengatakan bahwa tari gandrung berasal dari banyuwangi lalu kemudian menyebar ke bali dan sampailah ke lombok , alasannya didasarkan pada Indiesche Staatblad Nomor 123 tahun 1852 yang mengatur tentang Pemerintahan Hindia Belanda menyebutkan bahwa dahulu pulau lombok termaksud dalam karesidenan bali dan lombok mula-mula dengan ibukota banyuwangi kemudian pindah ke singaraja. 
          Lalu pendapat dari David Harnish dalam thesisnya yang berjudul Musical Tradisions of The Lombok Balinese (1985:105) disebutkan dalam tulisan dia bahwa tari gandrung di lombok berasal dari adaptasi dari model banyuwangi yang berkembang di bali akan tetapi dalam perkembangan di lombok mengalami penyerapan bentuk/karakter lokal. Dapat disimpulkan dari dua pendapat diatas bahwa tari gandrung yang terdapat dilombok bukanlah hasil kebudayaan tari asli lombok , hanya saja terdapat beberapa pendapat yang bisa dijadikan keterangan waktu tentang kapan tari gandrung masuk ke lombok, yaitu mulai tahun 1852

Sejarah Tari Gandrung

          Tari ini lahir karena tersedianya alat seperti gamelan yang baru selesai digunakan untuk acara resmi, melihat adanya kesempatan para prajurit lalu bergembira ria dan menari santai dalam suasana kerakyatan.

Penari Tari Gandrung

          Para penari tari gandrung pada awalnya ditarikan oleh pria namun diubah menjadi penari wanita, diubahnya penari tersebut sempat menimbulkan kendala yaitu susahnya mencari penari wanita yang berasal dari bali , kemudian kendala tersebut dapat terkendali dengan adanya penari wanita dari suku Sasak bernama tinggen yang menjadi penari gandrung, jumlah penari tari gandrung adalah 2/lebih dari 2 penari.

Gerakan Tari Gandrung

          Gerakan tari gandrung secara umum terdapat 3 bagian yaitu 1. Bapangan, 2. Gandrangan dan 3. Parianom. Bapangan adalah bagian tari dimana penari memperkenalkan diri kepada penonton dengan cara mengitari arena tempat penari menari, lalu gandrangan adalah penari menari dengan lincahnya sambil memegang kipas ditangannya lalu penari akan mengajak salah satu penonton untuk ikut menari bersamanya dengan cara melemparkan kipas yang berada ditangannya tersebut, dan yang terakhir adalah parianom yaitu saat penari menarikan tariannya hanya diiringi redep dan suling, dibantu suara gendang, petuk, rincik dan gong lalu penari akan melengkapi dengan menari dan menyanyikan nyanyian yang disebut besandaran.  

Peralatan Tari Gandrung

          Peralatan alat musi yang digunakan untuk mengiringi tari gandrung terdapat gamelan, gong, suling, petuk, rincik. Namun di jaman sekarang ini terdapat penambahan yaitu calung, pereret, jejegoan dll.

Atribut Pakaian Penari Gandrung

          Para penari gandrung memakai atribut pakaian seperti gegelung yaitu hiasan penutup kepala yang di permukaan luar bagian belakang dipenuhi dengan bunga kamboja, gempolan yaitu hiasan atas telinga yang terbuat dari rangkaian bunga kamboja, bapang yaitu hiasan melingkar di sekitar leher yang menutupi bahu, stagen yaitu kain yang melilit di pinggang berfungsi sebagai sabuk, seret yaitu tali kecil yang mengikat di stagen , elag-elag yaitu lidah-lidah yang terbuat dari kain tergantung pada bapang sampai ke perut , gegonjer yaitu selendang warna-warni sebagai penghias pinggang , ampok-ampok depan yaitu hiasan pinggul bagian depan , ampok-ampok belakang yaitu hiasan pinggul bagian belakang , kain panjang dan atribut pendukung lainnya seperti kipas


Demikian artikel tentang tari gandrung yang dapat saya tulis, apabila terdapat kesalahan kata,kalimat maupun isi di dalam artikel yang saya tulis mohon sekiranya para pembaca dapat meninggalkan komentar agar dapat membetulkan kesalahan yang terdapat didalam artikel Tari Gandrung tersebut.
Terima kasih .


Referensi : google.com , wikipedia.com 

2 komentar:

  1. Artikelnya bagus untuk menambah wawasan tentang kebudayaan2 nasional, juga untuk mencintai budaya yang ada di Lombok serta membantu putri saya untuk tugas sekolahnya. Trimakasih meton, jazakillah.

    BalasHapus

Pages

Pages - Menu

Popular Posts

Followers

Halo,,,, Nama saya Annisa Nur Pratiwi . biasa dipanggil annisa/pormasi . Nice to meet you :):)

Blogroll

Blogger templates

Blogger news